Belajardari pendiri pondok pesantren ummul quro, leuwiliang bogorkita mesti berpikir besarbermimpi besarorang yang tidak berani bermimpidia tidak akan perna. 17,883 likes · 51 talking about this · 13,479 were here. Takrimul Qur'an Menyerahkan Amanah Al Qur'an ke Ponpes Ponpes ini beralamat di kp. Ponpes ummul quro leuwiliang bogor.

Perkembangan zaman yang semakin maju dan serba bisa seperti sekarang ini, tentu memberikan banyak dampak pada kehidupan manusia. Apabila perkembangan zaman saat ini tidak diiringi dengan pendidikan agama yang baik, maka bisa saja individu terjerumus pada hal-hal yang salah. Oleh karena itu, saat ini banyak orangtua yang ada di Bogor sudah terbuka pemikirannya dan mau menyekolahkan anak wanitanya ke pondok pesantren. Karena pada dasarnya pondok pesantren bukanlah hal yang kuno, melainkan mampu memberikan bekal untuk kehidupan di dunia dan akhirat dengan lebih baik Putri di BogorPondok pesantren putri adalah pesantren atau lembaga pendidikan agama islam yang didirikan khusus untuk para santriwati atau santri putri agar kemudian hari di harapkan mampu memiliki pemahaman agama yang jauh lebih baik lagi. Daftar Pondok Pesantren Putri di BogorBerikut dibawah ini yang termasuk pondok pesantren putri di Bogor yang bagus, antara lain; 1. Pondok Pesantren Tahfidz Alannabi Pondok pesantren ini merupakan pesantren yang berlandaskan as sunnah dan al quran pada setiap proses pendidikannya. Selain itu pesantren ini juga berfokus untuk mewujudkan atau menyiapka hafizoh sholihah yang berakhlak mulia, berakidah salaf dan berguna untuk sesama pesantren Tahfidz Alannabi bukan hanya menyelenggarakan program tahfidz atau menghafal al quran saja. Akan tetapi juga memberikan pengetahuan umum kepada para santri dengan menerapkan bahasa arab dan inggris dalam kegiatan sehari-hari. Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di pesantren ini antara lain seperti tataboga, multimedia, desain grafis, editing dan lain-lain. 2. Pondok Pesantren Modern At-TaqwaPondok pesantren modernAat-Aqwa merupakan salah satu ponpes di bogor yang didirikan khusus untuk para santriwati atau santri putri. Kurikulum pada ponpes ini menggunakan kurikulum pendidikan nasional dan kurikulum santri yang ada di pesantren modern At-Taqwa pada dasarnya diasramakan dengan tujuan agar dapat hidup mandiri, tanggung jawab dan lain-lain. Visi pondok pesantren ini ialah mandiri, tafaqquh fiddin, terampil, berakhlak karimah dengan berlandaskan iman dan taqwa. 3. Pondok Pesantren MafazaPonpes putri ketiga yang ada di Bogor adalah pondok pesantren Mafaza. Alamat pondok pesantren ini yaitu berada di Jl. Pool Bina Marga Jl. Boulevard Raya, Kayu Manis, Kec. Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat 161694. Pondok Pesantren Nuraida Islamic Boarding SchoolAlamat pondok pesantren Nuraida Islamic Boarding School yaitu berada di Jl. Guru Mukhtar II Cimahpar, North Bogor, Bogor City, West Java pesantren ini mempunyai beberapa keunggulan diantaranya yaitu berakhlak mulia, hafal al quran mutqin, aktif berbahasa arab dan inggris, serta dilengkapi dengan lingkungan islami. Kurikulum yang digunakan dalam pondok pesantren ini yaitu perpaduan antara kurikulum materi umum dan diniyah. 5. Pondok Pesantren Thoyibbah PutriLokasi pondok pesantren ini yaitu berada di Jl. Batu Hulung Margajaya, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat 16115. 6. Pondok Pesantren Bina Mandiri PutriPondok pesantren di Bogor untuk wanita yang terakhir ialah pondok pesantren Bina Mandiri Putri. Alamat ponpes ini berada di Harjasari, South Bogor, Bogor City, West Java 16138. Visi pesantren ini yaitu menjadi lembaga pendidikan al qur’an yang baik dan pencetak penghafal Al-Aur’an bersanad yang berakhlak karimah, cerdas dan berilmu demikinalah saja artikel yang bisa dibagikan pada semua pembaca berkenaan denga informasi tentang adanya daftar nama-nama pondok pesantren putri yang ada di Bogor, Provinsi Jawa Barat. Semoga saja bisa berguna.

VisiPondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran sendiri adalah melahirkan generasi pemimpin bangsa dan dunia yang saleh dan salihah sekaligus berkarakter Qurani serta berjiwa entrepreneur dalam membangun peradaban Islam masa depan. Untuk menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran, tentunya Anda perlu membayar biaya pendidikannya.
Cisarua, Bogor ANTARA - Yayasan Baitul Maal YBM Perusahaan Listrik Negara PLN meresmikan Pondok Pesantren bernama "Tahfidz dan Entrepreneur" di kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu. Ketua Umum YBM PLN, Sulistyo Biantoro mengatakan bahwa pondok pesantren ponpes tersebut dibangun dari dana zakat para pegawai PLN yang dikelola YBM PLN, dengan memanfaatkan tanah wakaf seluas 2 hektare dari tokoh masyarakat sekitar, Imas Fatimah. Baca juga YBM PLN bantu perbaiki 200 Unit RTLH di Kota Bogor "Diwakafkan tahun 2016, akhir 2017 dibangun, kemudian selesai pertengahan tahun ini. Tahun ini sudah langsung menerima santri untuk tingkat SMP dan SMK masing-masing 18 orang dan 19 orang," katanya kepada ANTARA disela-sela peresmian.. Ponpes berkapasitas 120 santri itu memiliki berbagai fasilitas, mulai dari asrama santri, masjid, ruang kelas, kantin, ruang olahraga, dan lain-lain. Sedangkan santrinya khusus warga yang tergolong keluarga pra sejahtera. Baca juga PLN ajak marbot dan guru ngaji bergembira di bulan Ramadhan Ia menjelaskan pihaknya sengaja melengkapi pendidikan para santri dengan ilmu wirausaha, agar para santri ketika lulus tidak hanya khatam ilmu agama, melainkan juga ilmu berwirausaha. "Kita harapkan begitu lulus tidak hanya integritas yang bagus dan mental yang baik, tapi berdaya secara ekonomi. Jadi kita tidak hanya memberikan ikannya, tapi juga kailnya," kata Sulistyo Biantoro. Baca juga PLN ajak kaum dhuafa bergembira sambut bulan Ramadhan Hadir pula dalam acara ini beberapa Direksi PLN, yaitu Direktur Keuangan yang sekaligus Pembina YBM PLN Sarwono Sudarto, Direktur HCM Muhamad Ali, dan Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah Amir Rosidin
BanggaIndonesia, Depok. - Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) memberikan edukasi di Pondok Modern Gontor Putri 1 Jawa Timur sebagai upaya mencegah penularan COVID-19.. Ketua Tim Pengmas FKM UI Dr. drg. Mardiati Nadjib di Depok, Sabtu menyampaikan bahwa salah satu tujuan kegiatan itu adalah untuk membuat percontohan bagi pondok
Pondok pesantren dibangun dari dana zakat para pegawai PLN yang dikelola YBM PLN, dengan memanfaatkan tanah wakaf seluas 2 hektare dari tokoh masyarakat sekitar, Imas FatimahCisarua, Bogor ANTARA - Yayasan Baitul Maal YBM Perusahaan Listrik Negara PLN meresmikan Pondok Pesantren bernama "Tahfidz dan Entrepreneur" di kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu. Ketua Umum YBM PLN, Sulistyo Biantoro mengatakan bahwa pondok pesantren ponpes tersebut dibangun dari dana zakat para pegawai PLN yang dikelola YBM PLN, dengan memanfaatkan tanah wakaf seluas 2 hektare dari tokoh masyarakat sekitar, Imas Fatimah. "Diwakafkan tahun 2016, akhir 2017 dibangun, kemudian selesai pertengahan tahun ini. Tahun ini sudah langsung menerima santri untuk tingkat SMP dan SMK masing-masing 18 orang dan 19 orang," katanya kepada ANTARA disela-sela peresmian.. Ponpes berkapasitas 120 santri itu memiliki berbagai fasilitas, mulai dari asrama santri, masjid, ruang kelas, kantin, ruang olahraga, dan lain-lain. Sedangkan santrinya khusus warga yang tergolong keluarga pra sejahtera. Infografis RUU Pesantren disahkan Ia menjelaskan pihaknya sengaja melengkapi pendidikan para santri dengan ilmu wirausaha, agar para santri ketika lulus tidak hanya khatam ilmu agama, melainkan juga ilmu berwirausaha. "Kita harapkan begitu lulus tidak hanya integritas yang bagus dan mental yang baik, tapi berdaya secara ekonomi. Jadi kita tidak hanya memberikan ikannya, tapi juga kailnya," kata Sulistyo Biantoro. Hadir pula dalam acara ini beberapa Direksi PLN, yaitu Direktur Keuangan yang sekaligus Pembina YBM PLN Sarwono Sudarto, Direktur HCM Muhamad Ali, dan Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah Amir Rosidin Pewarta M Fikri SetiawanEditor Andi Jauhary COPYRIGHT © ANTARA 2019 MisiPondok Pesantren Madinatul Qur'an. Menjadi basis pembangunan generasi masyarakat Islami, dan menjadi pusat pengkaderan Agen-agen pembaharuan muda Islami yang siap dan bersemangat untuk diterjunkan di medan dakwah, dibekali dengan dasar-dasar Ilmu Syar'i, bahasa Arab, dan berbagai Life skills juga Keterampilan, serta dilatih untuk Tim dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta melaksanakan pengabdian masyarakat dalam bentuk pelatihan wirausaha di Pondok Pesantren Sirojul Huda, Kampung Cikeas, Katulampa, Bogor Timur. Pelatihan bertajuk 'Kewirausahaan Dalam Pembuatan Aneka Makanan Berbasis Ekonomi Kreatif' ini diikuti 20 santri, berlokasi di aula SMA Yasih Bogor, masih lingkungan ponpes, pada Sabtu 18/5/2023 lalu. Pengurus Harian Ponpes Sirojul Huda, Muhammad Khudri Anwarwullah sangat mengapresiasi kegiatan pengabdian masyarakat yang diinisiasi tim dosen FEB UPN Veteran Jakarta ini. baca juga Ikhtiar Pengmas KMB UI Tingkatkan Talenta Remaja Lombok Tangani Masalah Sampah Mulai dari Ruang Lingkup Rumah Tangga Kawula Muda Nusantara Gagas Kampung Revolusi Mental di Maluku ”Rasa syukur dan terima kasih kepada dosen dan mahasiswa tim Pengabdian Masyarakat karena baru pertama kali kegiatan seperti ini berlangsung di Pondok Pesantren Sirojul Huda. Semoga kegiatan-kegiatan positif lainnya dapat terselenggara kembali dan tidak berhenti pada kegiatan ini saja," ucapnya dalam sambutan. Adapun tujuan pelatihan agar para santri di ponpes tidak hanya menguasai ilmu agama saja, namun juga ilmu pengetahuan lainnya sehingga mampu berkompetisi dengan lulusan nonpesantren. Salah satu bentuk inovasi kurikulum pesantren dengan memasukkan mata pelajaran umum entrepreneur. Pesantren sangat menyadari tidak dapat terus bergantung pada para donatur dalam memenuhi kebutuhan finansial mereka. Keadaan tersebut dapat diatasi dengan membuka alternatif usaha yang harus dijalankan oleh pesantren. Alternatifnya dengan memanfaatkan tanaman lidah buaya yang mudah didapatkan di lingkungan sekitar agar diolah menjadi produk yang bernilai jual. "Materi dan pelatihan yang disampaikan oleh tim Pengabdian Masyarakat menjadi ilmu pengetahuan baru bagi para santri di pondok pesantren agar bekal ilmu yang diserap dapat diaplikasikan pada individu dan kepada masyarakat,” imbuh Khudri lebih lanjut. Tim dosen terdiri dari Tati Handayani sebagai ketua dan dua anggota Anggi Angga Resti, dan Anita Nopiyanti. Selain itu juga melibatkan dua anggota dari mahasiswa yaitu Putri Rahmadhani dan Farida Amalia. Hadir pula pemilik UMKM Emol Melovera, Sri Haryani sebagai narasumber. Dalam kegiatan tersebut, tim Pengabdian Kepada Masyarakat PKM menyampaikan materi yang menarik seputar manfaat dan hasil dari tanaman lidah buaya sehingga menjadi produk makanan dan minuman yang ekonomis. Tati Handayani menyampaikan pelaksanaan pelatihan pemanfaatan lidah buaya ini dilakukan untuk mendorong jiwa berwirausaha santri Ponpes Sirojul Huda. Sehingga menciptakan kemandirian pada anak asuh dan munculnya jiwa kewirausahaan dalam diri individu dan memberi manfaat secara finansial maupun nonfinansial. "Berkaitan dengan tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah menambah wawasan baik pengurus dan santri-santri di lingkungan pesantren Sirojul Huda agar pelatihan kewirausahaan dengan pemanfaatan tanaman lidah buaya dapat menjadikan harapan baik pengurus maupun santri-santri pesantren Sirojul Huda mempunyai income atau pendapatan sendiri,” tutur Tati. Anggi memberikan sosialisasi pemanfaatan lidah buaya agar dapat menghasilkan berbagai macam produk baik makanan maupun minuman yang dapat digunakan untuk konsumsi sendiri di lingkungan pondok pesantren Sirojul Huda. Sementara anggota tim lainnya, Anita Nopiyanti memberikan lemahaman produk lidah buaya yang dihasilkan dapat dikembangkan kembali ke jenjang yang lebih luas yaitu dengan memproduksi produk berbahan dasar lidah buaya yang dapat disebarkan di masyarakat. Menurut Tati, respons para santri cukup baik dan antusias. Para santri menyimak materi yang dipaparkan dan cukup interaktif bertanya kepada narasumber dan tim PKM pada saat pelatihan praktik pembuatan makanan dan minuman dari tanaman lidah buaya. "Hasil produk pelatihan diberikan kepada para peserta untuk dicoba agar dapat diberikan umpan balik untuk perbaikan kualitas dan mutu produk agar dapat diaplikasikan secara langsung oleh para santri di lingkungan pondok pesantren," tandasnya.[] AlamatPondok Pesantren Islam Internasional Al Andalus Jonggol Bogor Letak lokasi Pondok Pesantren Internasional Al Andalus Jonggol Bogor Putra dan Putri ada di pegunungan dan hutan. Menyelenggarakan pendidikan berbasis TICE (Tahfidz, International Curriculum dan Entrepreneur). Mencetak Hamalatul Quran (Penghafal Al-Quran) dengan bekal ilmu
This study aims to determine the strategy of the pesantrenpreneur in Islamic boarding school Ummul Ayman Pidie Jaya Aceh in producing students to have a good entrepreneurial spirit. This research uses a descriptive qualitative approach. This study's data were collected through in-depth interviews with informants and then matched the research results through interviews with documentary evidence that the authors had collected and processed it with the stages of data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that it is necessary to develop an entrepreneurial interest in students to explore their potential, where apart from prayer is also accompanied by effort. With the increasing interest in entrepreneurship and getting to know market segmentation and also how to deal with consumers who have various behaviors, their creativity will emerge, which will have an impact on increasing the economic value of raw material products which may be developed in the form of semi-finished or even processed products. Ready for consumption, considering the high demand for this commodity will directly result in an increased trade surplus and a relatively good economic outlook. Besides, students also have businesses and become entrepreneurs so that they can become financially independent. Support from the local, regional government is also needed to run well and sustainably, which will impact the regional economy. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free EQUILIBRIUM, Volume 8, Nomor 2, 2020 383Pesantrenpreneur Strategi Entrepreneurship di Pondok Pesantren Melalui Komoditas Talas SatoimoArinal Rahmati1, Husnurrosyidah2, Muhammad Dian Ruhamak3AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pesantrenpreneur di ponpes Ummul Ayman Pidie Jaya Aceh dalam mencetak santrinya agar memiliki jiwa entrepreneurship yang baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data untuk penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara mendalam kepada informan kemudian mencocokkan antara hasil penelitian melalui wawancara dengan bukti dokumentasi yang telah penulis kumpulkan serta diolah dengan tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlunya menumbuhkembangkan minat berwirausaha dalam diri para santri agar mampu menggali potensi pada diri mereka, dimana selain doa juga disertai dengan usaha. Dengan meningkatnya minat berwirausaha serta mengenal segmentasi pasar dan cara menghadapi konsumen yang memiliki perilaku beragam akan membuat kreatitas para santri muncul dan berdampak pada peningkatan nilai ekonomis terhadap produk bahan mentah talas satoimo yang barangkali akan dikembangkan dalam bentuk produk olahan, setengah jadi atau produk siap konsumsi. Hal ini dikarenakan tingginya permintaan terhadap komoditas talas satoimo secara langsung akan berdampak pada meningkatnya surplus perdagangan dan prospek ekonomi. Selain itu, para santri juga mempunyai usaha dan menjadi entrepeneur sehingga mampu mandiri secara nansial. Dukungan dari pemerintah daerah setempat juga diperlukan agar seluruh kegiatan dapat berjalan dengan baik serta berkesinambungan dan berdampak pada peningkatan ekonomi Kunci Entrepeneur; Minat Berwirausaha; Tinggi Ilmu Syariah STIS Ummul Ayman, Pidie Jaya, Agama Islam Negeri IAIN Kudus, Jawa Kadiri, Kediri, Jawa 1arinalrahmati 2 husnurrosyidah 3dianru Jurnal Ekonomi SyariahVolume 8, Nomor 2, 2020, 383 - 398P-ISSN 2355-0228, E-ISSN 2502-8316 EQUILIBRIUM, Volume 8, Nomor 2, 2020Arinal Rahmati, Husnurrosyidah, dan Muhammad Dian Ruhamak384Abstract This study aims to determine the strategy of the pesantrenpreneur in Islamic boarding school Ummul Ayman Pidie Jaya Aceh in producing students to have a good entrepreneurial spirit. This research uses a qualitative approach with case study method. This study’s data were collected through in-depth interviews with informants and then matched the research results through interviews with documentary evidence that the authors had collected and processed it with the stages of data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that it is necessary to develop an entrepreneurial interest in students to explore their potential, where apart from prayer is also accompanied by effort. With the increasing interest in entrepreneurship and getting to know market segmentation and also how to deal with consumers who have various behaviors, their creativity will emerge, which will have an impact on increasing the economic value of raw material products which may be developed in the form of semi-nished or even processed products. Ready for consumption, considering the high demand for this commodity will directly result in an increased trade surplus and a relatively good economic outlook. Besides, students also have businesses and become entrepreneurs so that they can become nancially independent. Support from the local, regional government is also needed to run well and sustainably, which will impact the regional Enterpreneurship; Interest in Entrepreneurship, Reliability, Export..PENDAHULUANPesantrenpreneur merupakan Lembaga pendidikan yang sudah berkembang dengan adanya perpaduan antara pendidikan agama dan entrepreneurship. Di Indonesia khususnya, telah banyak ponpes yang membekali santrinya dengan pendidikan kewirausahaan, di antaranya pesantren El-Bayan yang berada di Cilacap, pesantren Al-Qurthuby di wilayah Bondowoso, Jawa Timur dan pesantren al-Nadhlah yang berada di Depok Karir, 2018. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri untuk dikembangkan model pendidikan pesantrenpreneur termasuk pondok Pesantren Ummul Ayman Aceh bagi para santrinya. Perpaduan tersebut merupakan langkah awal mencetak generasi berjiwa wirausaha dengan mengedepankan moral dan etika berbisnis sehingga sikap tersebut terintegrasi dalam kegiatan bisnisnya dengan berpedoman pada nilai-nilai yang tertuang dalam ekonomi Islam Husnurrosyidah, 2019. Pesantrenpreneur Strategi Entrepreneurship di Pondok Pesantren .......385EQUILIBRIUM, Volume 8, Nomor 2, 2020Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa ponpes yang menggabungkan pendidikan agama dengan entrepeneur memberi pengaruh yang signikan terhadap aktitas kewirausahaan. Dikuatkan dengan penelitian Galbraith & Galbraith, 2007; Noble, Galbrath, & Sigh, 2007 serta Carswell& Rolland, 2007 menyatakan bahwa tolok ukur aktitas bisnis tergambar dari agama yang dianut oleh pelaku bisnis tersebut. Pernyataan yang sama juga di kemukakan Arief, 2013; Audretsch, Boente, & Tamvada, 2007; Iannaccone, 1998; Valliere, 2008Inisiatif adanya pendidikan kewirausahaan di pondok pesantren disinyalir oleh potensi pertumbuhan UMKM dari tahun ke tahun yang terus menunjukkan peningkatan baik dari sisi unit maupun tenaga kerja. Hal ini dibuktikan sebagaimana data yang dilansir oleh Kementerian Koperasi, untuk pertumbuhan unit UMKM sebesar 2,02%, atau sebanyak unit. Sedangkan untuk peningkatan tenaga kerja penambahan sebesar 0,47% atau sebesar 547,407 orang Kemekop dan UMKM, 2020. Data tersebut menyatakan walaupun pertumbuhan UMKM tidak signikan tetapi menunjukkan trend positif. Melihat peluang kewirausahaan yang besar di Indonesia, pendidikan kewirausahaan mulai digalakkan sejak siswa duduk di bangku sekolah dasar, menengah maupun lanjutan. Pendidikan kewirausahaan yang dilakukan sejak dini secara tidak langsung dapat membentuk persepsi positif terhadap perkembangan pola pikir Azis, 2016 yang berimplikasi pada kesuksesan dan pengembangan usaha Wibowo, 2011. Kesuksesan bisnis juga dipengaruhi oleh kemampuan serta strategi dalam mengelola perusahaan Thompson, 1999.Mengacu pada pernyataan tersebut, pondok pesantren Ummul Ayman menyiapkan santri-santrinya sebagai entrepreneur yang akan memiliki kemandirian ekonomi. Pendidikan kewirausahaan di pondok Pesantren Ummul Ayman dikembangkan dengan membuka kelas ekstrakurikuler di bidang pertanian, perikanan dan peternakan, koperasi, kantin serta warung serba ada Waserda bagi santri di lingkungan Ponpes. Pendidikan kewirausahaan di bidang pertanian dilaksanakan dengan budidaya talas satoimo. Hal ini dikarenakan kondisi geogras Ponpes Ummul Ayman sangat mendukung untuk budidaya tanaman tersebut. Selain itu, talas satoimo merupakan komoditas yang diminati oleh konsumen di dalam dan luar negeri. Bahkan permintaan talas satoimo EQUILIBRIUM, Volume 8, Nomor 2, 2020Arinal Rahmati, Husnurrosyidah, dan Muhammad Dian Ruhamak386di Jepang sangat tinggi Rahmah, 2020, terlebih pada saat pandemi covid-19 seperti saat Ummul Ayman melalui program pesantrenpreneur mengambil peluang sebagai entrepreneur di bidang pertanian untuk komoditas talas satoimo bagi para santrinya. Berdasarkan penelitian ini akan dibahas bagaimana strategi pesantrenpreneur di ponpes Ummul Ayman dalam mencetak santrinya sebagai entrepreneur melalui komoditas talas satoimo. Dengan adanya penelitian ini diharapkan sebagai acuan bagi lembaga pendidikan khususnya pesantren untuk turut mencetak generasi Indonesia sebagai entrepreneur agar mandiri dan mapan dalam perekonomian, serta meningkatkan kontribusi PDB di LITERATURPesantrenSalah satu lembaga pendidikan yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia adalah lembaga pondok pesantren, yang mana lembaga tersebut sudah berkontribusi banyak terhadap pendidikan dan dakwah di bidang agama. Di Indonesia kehadiran Pesantren berkisar antara tahun 1596 dengan fokus pada menuntut ilmu agama yang dijadikan sebagai pondasi dalam hidup yang dapat dipraktekkan dalam kehidupan bersosial masyarakat Mastuhu, 1994. Sehingga terwujudnya pembangunan pada sektor pendidikan dengan kondisi Indonesia yang sedang krisis moral Syafe’i, 2017. ini merupakan pencapaian didirikan pondok pesantren dengan pembentukan pada akhlakul karimah, pribadi yang mulia serta kemandirian Junaidi, 2016Jumlah lembaga pendidikan pesantren setiap tahunnya terus bertambah. Bahkan dalam satu dekade terakhir, jumlah pesantren mengalami kenaikan yang sangat signikan di berbagai lokasi, baik yang berada di lokasi pedesaan, pinggiran kota maupun perkotaan. Berdasarkan data yang disajikan di Kementerian Agama menyebutkan bahwa berkisar pesantren di tahun 1977 dengan jumlah santri berkisar orang. Namun berselang puluhan tahun kemudian yaitu tahun 2001 menunjukkan jumlah pesantren pada tahun tersebut mencapai buah dengan jumlah santrinya sebanyak orang. Kemudian pada tahun 2016, jumlah pesantren mencapai dengan jumlah santri sebesar orang Suwendi, 2017. Pesantrenpreneur Strategi Entrepreneurship di Pondok Pesantren .......387EQUILIBRIUM, Volume 8, Nomor 2, 2020Tren peningkatan kuantitas pesantren terjadi di berbagai daerah, termasuk di Aceh. Sebagai daerah yang secara legal formal menerapkan syariat Islam, Aceh memiliki peluang untuk mengembangkan pesantren secara kualitas dan kuantitas. Menurut Pangkalan Data Pondok Pesantren Kementerian Agama RI, untuk tahun 2018/2019 jumlah pesantren di Aceh tercatat sebanyak pondok pesantren PDPP, 2019.KewirausahaanWirausaha adalah terjemahan dari kata entrepreneur. Wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan bisnis baru dan orang yang langsung berhadapan dengan risiko serta mampu mengidentikasikan dalam mencapai keberhasilan. Wirausaha mampu mengidentikasikan berbagai kesepakatan dan mencurahkan seluruh sumber daya yang ia miliki untuk mengubah kesempatan itu menjadi suatu yang menguntungkan Nurain, 2011. Wirausahawan adalah orang yang bertanggung jawab dalam menyusun, mengelola dan mengukur risiko suatu usaha Machfoedz, 2004. Menurut Meredith Suryana dan Bayu, 2011, “wirausaha adalah orang orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan usaha mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan kesuksesan”.MC Clelland dalam Alma 2007, mengemukakan bahwa kewirausahaan entrepreneurship ditentukan oleh motif berprestasi achievement, optimisme optimism, sikap-sikap nilai value attitudes dan status kewirausahaan enterpreneural status atau BerwirausahaMinat interest adalah rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktitas tanpa ada yang menyuruh. Pada dasarnya minat merupakan penerimaan akan suatu hubugan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar dirinya. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka semakin besar minatnya Djaali, 2008. Apabila seseorang telah melaksanakan kesungguhannya kepada suatu obyek maka minat akan menuntun seseorang untuk memperhatikan lebih rinci dan mempunyai keinginan untuk ikut atau memiliki obyek tersebut. EQUILIBRIUM, Volume 8, Nomor 2, 2020Arinal Rahmati, Husnurrosyidah, dan Muhammad Dian Ruhamak388Selain itu minat merupakan salah satu aspek psikis manusia yang mendorong untuk memperoleh sesuatu atau untuk mencapai suatu tujuan sehingga minat mengandung unsur keinginan untuk mengetahui dan mempelajari dari sesuatu yang diinginkan sebagai kebutuhannya. Minat merupakan suatu keinginan yang cenderung menetap pada diri seseorang untuk mengarahkan pada suatu pilihan tertentu sebagai kebutuhannya, kemudian dilanjutkan untuk diwujudkan dalam tindakan nyata dengan adanya perhatian pada obyek yang diinginkannya itu untuk mencari informasi sebagai wawasan bagi dirinya Febri, 2012. Sedangkan minat berwirausaha menurut Fuadi 2009 adalah keinginan, ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha secara maksimal dalam memenuhi kebutuhan hidup tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, serta berkemauan keras untuk belajar dari kegagalan. Dalam penelitian Mahesa 2012 tentang minat dan wirausaha, disebutkan bahwa minat berwirausaha adalah kecenderungan hati dalam diri subyek untuk tertarik menciptakan suatu usaha yang kemudian mengorganisir, mengatur, menanggung risiko dan mengembangkan usaha yang diciptakannya tersebut. Menurut Fatrika, et. al. 2009 minat berwirausaha tidak dibawa sejak lahir tetapi berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha meliputi karakteristik jenis kelamin dan usia, lingkungan lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat, kepribadian ektraversi, kesepahaman / agreebleeness, berani mengambil resiko, kebutuhan berprestasi dan independen, evaluasi diri serta overcon dence / kepercayaan diri yang lebih dan motif berwirausaha bekerja dan penyaluran ide kreatif.Berdasarkan penjelasan tersebut maka seseorang akan mempunyai suatu dorongan yang kuat untuk berwirausaha apabila seseorang mempunyai minat berwirausaha yang lebih besar. Dengan demikian, minat akan mendorong seseorang untuk melakukan suatu hal yang didalamnya terkandung motivasi penyebab melakukan suatu hal atau aktivitas sesuai dengan tujuan. Maka dengan adanya dorongan yang kuat, sesuatu cita-cita atau keinginan untuk berwirausaha bisa terwujud sehingga apabila keinginan tersebut sudah terpenuhi akan timbul suatu kepuasan dimana kepuasan itu sendiri sifatnya menyenangkan Rahmadi & Heryanto, 2016. Pesantrenpreneur Strategi Entrepreneurship di Pondok Pesantren .......389EQUILIBRIUM, Volume 8, Nomor 2, 2020METODE PENELITIANPenelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus case study. Penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Data studi kasus dapat diperoleh dari semua pihak yang bersangkutan, dengan kata lain dalam studi ini dikumpulkan dari berbagai sumber Nawawi, 2003 1. Adapun data dalam penelitian ini adalah data primer. Tehnik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Wawancara mendalam dilakukan kepada informan yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu Pembina dan para santri Ponpes Ummul Ayman Pidie Jaya Aceh, pihak-pihak dari Dinas pertanian serta pihak dari UPTD Balai Diklat Pertanian Saree. Teknik analisis data dalam penelitian ini sesuai dengan Miles dan Hubberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASANPesantrenpreneur berinisiatif mencetak santri sebagai sumber daya manusia yang berjiwa entrepreneur dengan adanya perpaduan sikap religiutas dan entrepreneurship. Untuk mewujudkan harapan tersebut pihak Ponpes Ummul Ayman, Pidie Jaya, Aceh membuka peluang di bidang pertanian melalui komoditas talas satoimo. Dengan mengembangkan talas tersebut pihak santri juga mempunyai usaha yang menjanjikan bahkan bisa berkelanjutan, sehingga mampu menciptakan kemandirian ekonomi para santri di Pondok Pesantren Ummul Ayman, Pidie Jaya, Aceh. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan pihak pimpinan ponpes Ummul Ayman dalam mencetak santrinya sebagai entrepreneur, ada strategi-strategi yang telah dilakukan di antaranya 1. Memberikan Pelatihan Pemasaran dan Minat Berwirausaha Pihak Pondok Pesantren Ummul Ayman, Pidie Jaya, Aceh memberikan pembelajaran mengenai manajemen pemasaran mulai dari segmentasi pasar, berapa banyak kebutuhan pasar saat ini akan permintaan talas satoimo, bagaimana menghadapi konsumen yang memiliki sifat beragam dan yang tak kalah penting adalah bagaimana membina hubungan dengan pelanggan setelahnya. Selanjutnya adalah EQUILIBRIUM, Volume 8, Nomor 2, 2020Arinal Rahmati, Husnurrosyidah, dan Muhammad Dian Ruhamak390memicu minat para santri dalam berwirausaha melalui motivasi yang disampaikan oleh para pengusaha muda yang didatangkan oleh pihak pesantren. Dengan penyampaian yang dilakukan oleh sesama usia muda akan lebih mudah ditangkap oleh para santri karena memiliki usia yang hamper sama. Pola pikir tentang pengetahuan mengenai wirausaha akan lebih mudah ditangkap oleh para santri. Selain itu pengetahuan mengenai cara menghadapi dan berbicara dengan konsumen juga diajarkan sehingga para santri tidak merasa Bekerja Sama dengan Dinas Pertanian AcehLangkah strategis lainnya yang dilakukan dalam mencetak santri Pondok Pesantren Ummul Ayman, Pidie Jaya, Aceh sebagai entrepreneur dalam melakukan budidaya komoditas talas satoimo adalah bekerja sama dengan dinas pertanian melalui pemberian bibit talas oleh pemerintah. Langkah ini patut diapresiasi sebagai langkah awal dalam membantu para santri untuk berjiwa mandiri. Hasil wawancara peneliti dengan bapak Ahdar selaku kepala UPTD Balai Diklat pertanian Saree menyebutkan bahwa pemberian bibit talas satoimo oleh pemerintah selain didasari oleh luasnya tanah kosong yang berada di lingkungan Pondok Pesantren Ummul Ayman, Pidie Jaya, Aceh yang disediakan khusus untuk para santri bercocok tanam juga suatu bentuk dukungan dari pihak pemerintah kepada ponpes dalam mewujudkan santri-santri menjadi entrepreneur. Menurut kepala UPTD tersebut, Potensi lahan untuk budidaya talas satoimo di komplek Ummul Ayman, Pidie Jaya, Aceh sangat luas dan strategis karena letak lokasi ponpes berada di pinggir sungai dan sumber air menjadikan talas mudah Penguatan Religiusitas Terhadap Sikap Bekerja KerasReligiusitas merupakan suatu keadaan yang ada di dalam diri seseorang yang mendorongnya bertingkah laku, bersikap dan bertindak sesuai dengan ketentuan Al-Qur’an, yang mana dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan bisnis. Penilaian tersebut harus berdasarkan konsep yang telah tertuang dalam Al-Qur’an, sehingga sebagian dari teologi Al-Qur’an Pesantrenpreneur Strategi Entrepreneurship di Pondok Pesantren .......391EQUILIBRIUM, Volume 8, Nomor 2, 2020mengandung terma-terma konsep kerja keras yaitu sebanyak 602 kali disebutkan di dalam Al-Qur’an Agustianto, 2015. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam islam telah diatur sedemikian banyak prinsip-prinsip yang dapat dijadikan sebuah rujukan untuk berwirausaha. Penguatan religiusitas terhadap entrepreneur merupakan salah satu faktor yang akan mempengaruhi kinerja para santri. Manifestasi dari penerapan religiusitas pada santri Pondok Pesantren Ummul Ayman, Pidie Jaya, Aceh tergambar dari aktitas para santrinya. Diantaranya adalah para santri ponpes Ummul Ayman, Pidie Jaya, Aceh diberikan pemahaman serta pembelajaran terkait karakter entrepreneurship yang memiliki sifat ulet dan selalu bekerja keras dengan tujuan agar tercapainya kemandirian ekonomi dan kemakmuran hidup. Kemudian dijelaskan bahwa kerja keras juga sebagai suatu bentuk usaha, karena berdoa harus disertai dengan usaha agar keinginan dapat tercapai. Hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa penelitian yang dilakukan oleh Arief, 2013; Audretsch, Boente, & Tamvada, 2007; Iannaccone, 1998; Valliere, 2008 Dikuatkan dengan penelitian Galbraith & Galbraith, 2007; Noble, Galbrath, & Sigh, 2007 serta Carswell& Rolland, 2007 yang menyebutkan menunjukkan bahwa tolok ukur aktitas bisnis tergambar dari agama yang dianut oleh pelaku bisnis tersebut. Disamping para santri di ponpes Ummul Ayman, Pidie Jaya, Aceh dituntut untuk selalu mengaji, mengulang kitab-kitabnya, para santri juga dituntut harus mampu membagi waktunya untuk kuliah di pagi hari, mengaji di waktu siang, dan sisa waktu setelah ashar mereka manfaatkan untuk kegiatan berwirausaha. Hal ini merupakan strategi yang jarang dilakukan oleh pondok pesantren yang berada di Aceh. 4. Penguatan Sumber Daya Manusia Edukasi terhadap kewirausahaan tidak hanya diberikan ketika berada di kelas, tetapi adanya edukasi terhadap para santri ponpes Ummul Ayman, Pidie Jaya, Aceh dengan praktek langsung. Dengan begitu, para santri mempunyai ilmu bagaimana proses pengolahan talas EQUILIBRIUM, Volume 8, Nomor 2, 2020Arinal Rahmati, Husnurrosyidah, dan Muhammad Dian Ruhamak392satoimo sampai siap untuk dijual. Selain itu, para santri juga diberikan pendampingan secara berkala Sebagaimana Silaban & Sugiharto, 2016 menyebutkan pendampingan tersebut dapat berupa pengolahan lahan, dan pemeliharaan tanaman serta adanya pendampingan ketika pemanenan dan ini merupakan bagian dari upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengubah pranata sosial para petani khususnya santri yang membudidaya talas satoimo di Pidie Jaya. Selain adanya pendampingan juga adanya penyuluhan. Berkomunikasi secara intens dengan pihak santri serta adanya sebuah program edukasi baik melalui seminar, pelatihan, focus grup discussion maupun Training of trainer. Beberapa upaya yang telah disebutkan merupakan strategi untuk penguatan terhadap para santri dalam membudidayakan talas satoimo. Hal ini dimaksudkan agar para santri tidak dibiarkan bekerja sendiri dengan kemampuan yang sangat terbatas. Peran serta pemerintah dalam hal ini yaitu dengan menyediakan sarana dan prasarana merupakan suatu ikhtiar agar para petani memperoleh hasil panen yang optimal dan maksimal. Kegiatan ini diharapkan agar kesejahteraan dan kemakmuran serta pendapatan dapat meningkat karena budidaya talas satoimo memiliki nilai ekonomis yang cukup menjanjikan. Dengan metode penanganan yang tepat, akan dapat meningkatkan mutu talas satoimo yang baik serta hasil panen yang memuaskan sebagaimana dikemukakan oleh Silaban dan Sugiharto, 2016. Dengan adanya dukungan kebijakan dari pemerintah serta promosi lingkungan dapat mendorong kewirausahaan di daerah-daerah yang berpontensi seperti pondok pesantren Ummul Ayman, Pidie Jaya, Aceh dengan memberikan perhatian khusus melalui edukasi untuk wirausaha sejak muda. SIMPULANHasil penelitian menunjukkan bahwa inisiatif Pondok Pesantren Ummul Ayman, Pidie Jaya, Aceh dalam membekali santri-santrinya dengan pendidikan kewirausahaan merupakan satu langkah awal mencetak para santri agar Pesantrenpreneur Strategi Entrepreneurship di Pondok Pesantren .......393EQUILIBRIUM, Volume 8, Nomor 2, 2020memiliki jiwa entrepreneurship dan kemandirian secara nansial. Pendidikan entrepreneurship di ponpes Ummul Ayman dengan memperkenalkan budidaya talas satoimo yang disertai dengan pengetahuan berwirausaha. Hal ini merupakan wujud ikhtiar berusaha dan disertai dengan berdoa. Pengetahuan tentang peluang bisnis talas satoimo perlu dijelaskan lebih mendalam agar minat berwirausaha dapat muncul dan diasah oleh para santri sehingga mampu menangkap peluang bisnis. Selain itu para santri mampu menggali potensi dalam diri mereka serta kreatif dalam melakukan inovasi produk yang mampu menambah nilai ekonomis dari talas satoimo. Peluang budidaya talas satoimo sangat menjanjikan, karena tingginya permintaan terhadap komoditas ini menjadikan tanaman tersebut menjadi langka, sehingga dapat dijadikan sebagai komoditas ekspor. Ekspor talas satoimo diharapkan menjadi program nasional pemerintah agar Indonesia menjadi pengekspor terbesar di dunia untuk memenuhi kelangkaan di Jepang. Hal ini akan berdampak pada peningkatan surplus perdagangan dan prospek ekonomi. Namun, para santri juga mengalami beberapa kendala yang akan terselesaikan apabila semua pihak terlibat. Pihak-pihak tersebut diantaranya pemerintah, petani dan investor untuk memberi dukungan, edukasi dan pedampingan secara sinergi agar para santri dan alumni Ponpes Ummul Ayman, Pidie Jaya, Aceh memiliki jiwa entrepreneurship dan siap menghadapi masyarakat dengan pola perilaku yang beragam. Dengan demikian, santri ponpes Ummul Ayman, Pidie Jaya, Aceh mampu mandiri secara nansial dan menjadi modal bagi santri untuk beradaptasi dengan dunia luar setelah menempuh pendidikan di pondok pesantren Ummul Ayman, Pidie Jaya, Aceh. EQUILIBRIUM, Volume 8, Nomor 2, 2020Arinal Rahmati, Husnurrosyidah, dan Muhammad Dian Ruhamak394DAFTAR PUSTAKAAntoncic, B., & Hisrich, R. D. 2003. Clarifying the intrapreneurship concept. Journal of Small Business and Enterprise Development, 101, 7–24. Retrieved from Arief, M. 2013. A Theoretical Review of Entrepreneurship The Effect of Religiosity to the Performance. In International Conference on Entrepreneurship and Business Management ICEBM pp. 337–345. Sanur, D. B., Boente, W., & Tamvada, J. P. 2007. Religion and entrepreneurship. Jena Economic Research Papers. Retrieved from 2016. Pendidikan Islam dan Entrepreneurship. AL MURABBI, 316–35.Carswell, Peter, & Rolland, D. 2007. Religion and entrepreneurship in New Zealand. Journal of Enterprising Communities People and Places in the Global Economy, 12, 164– Wendy, Trenholm, S., & Carl, D. 2011. Social Entrepreneurship A Content Analysis. Journal Of Starategic Innovation And Maretta, Dwi Pnagesti Handayani, Henti Rosdayanti, A. T. 2016. Multiplikasi Tunas dan Induksi umbi Mikro Satoimo Pada Beberapa KonsentrasiSukrosa dan Benzilaminopurin. Bioteknologi Dan Biosains Indonesia, 32.Fauzan. 2014. HUBUNGAN RELIGIUSITAS DAN KEWIRAUSAHAAN SEBUAH KAJIAN EMPIRIS DALAM PERSPEKTIF ISLAM. MODERNISASI, 102.Fuadi, 2009. Hubungan minat berwirausaha dengan prestasi praktikkerja industri siswa kelas XII teknikotomotif SMK Negri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal.” Jurnal PTM 91 Desember et al. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Wirausaha Mahasiswa Dengan Teknik SEM. Jurnal Matematika UNAND Vol. 1 No. 2 Hal. 5-12. ISSN Pesantrenpreneur Strategi Entrepreneurship di Pondok Pesantren .......395EQUILIBRIUM, Volume 8, Nomor 2, 2020Galbraith, C. S., & Galbraith, D. M. 2007. An empirical note on entrepreneurial activity, intrinsic religiosity and economic growth. Journal of Enterprising Communities People and Places in the Global Economy, 12, 188– Karir. 2018, September. Mendidik Santri Bermental Wirausaha. Medan Bisnis Daily. Retrieved from & Lars. 2010. Discourses Of Social Entrepreneurship - Variation Of The Sama theme? 2019. E-Marketplace UMKM Menghadapi Revolusi Industri dalam Perspektif Islam. EQUILIBRIUM Jurnal Ekonomi Syariah, 72, 224– L. R. 1998. Introduction to the Economics of Religion. Journal of Economic Literature, 363, 1465– 2018. ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA UCOK DURIAN MEDAN. Tansiq, 12, M. R. N. 2015. ANALISIS SWOT UNTUK MENENTUKAN STRATEGI KOMPETITIF PADA PD. BPR. BANK DAERAH LAMONGAN. Jurnal Ekonomi Universitas Lay Thompson. 1999. A strategic perspective of entrepreneurship. International Journal of Entrepreneurial Behavior & Research, 56, 279– K. 2016. SISTEM PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN DI INDONESIA Suatu Kajian Sistem Kurikulum di Pondok Pesantren Lirboyo. ISTAWA Jurnal Pendidikan Islam, 21.Kasali, R. 2010. pedoman Kewirausahaan Untuk Strata 1. Jakarta Rumah 1994. Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren. Jakarta INIS. EQUILIBRIUM, Volume 8, Nomor 2, 2020Arinal Rahmati, Husnurrosyidah, dan Muhammad Dian Ruhamak396Hadari Nawawi, 2003 Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang. Komptitif, Gadjah Mada University Press, A. De, Galbrath, C. S., & Sigh, G. 2007. Market justice, religious orientation, and entrepreneurial attitudes An empirical study. Journal of Enterprising Communities People and Places in the Global Economy, 12, 121– Kotler. 2006. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan dan pengendalian 1st ed.. Jakarta Kotler, & Armstrong, G. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta Satoimo Root Taro. 2018. Retrieved from 2007. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul. B. R. T. 2017. Manajemen Pemasaran. Denpasar Fakultas Peternakan Universitas A. N., & Heryanto, B. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kadiri. Jurnal Ekonika Jurnal Ekonomi Universitas Kadiri, 12.Rahmah, K. 2020, September. pembudidaya dan Pembibit Talas Satoimo Untung Hingga 40%. Berita Empat Mata. Retrieved from & Setyanto. 2007. Social Entrepreneurship dalam Pembangunan. In Membangun Sinergitas Bangsa Menuju Indonesia yNg inovatif, Iventif dan Kompetitif. Malang, Jawa M. 1990. Civil Society and Media in Global Crises Representing Distant Violence. London St. Martin Press. Pesantrenpreneur Strategi Entrepreneurship di Pondok Pesantren .......397EQUILIBRIUM, Volume 8, Nomor 2, 2020Silaban, L. R., & Sugiharto. 2016. Usaha-Usaha yang di lakukan pemerintah dalam Pembangunan Sektor Pertanian. Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan Sosial Politik, 42, 196– & Karol. 2013. Schumpeter’s View on Innovation And Entrepreneurship. Journal Of Social Scence Research I. P. 2015. Konstruksi Model Kewarausahaan Sosial Social Enterpeneurship sebagai gagasan Inovasi sosial bagi pembangunan perekonomian. Universitas Pembangunan Jaya, A. 2007. Pengaruh Life Skill Diklat Kimia Produktif dan Prestasi Belajar Diklat Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha pada Siswa SMK Kimia Industri Theresiana Semarang. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung PT. Alfabet. Suryana. 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses. 3rd ed.. Jakarta Salemba 2017, March. Penguatan Peran Pesantren. Nadhiatul Ulama. Retrieved from B. 2005. Azas-Azas Marketing. Yogyakarta I. 2017. PONDOK PESANTREN Lembaga Pendidikan Pembentukan Karakter. Al-Tadzkiyyah Jurnal Pendidikan Islam, D. 2008. Exploring Buddhist inuence on the entrepreneurial decision. International Journal of Entrepreneurial Behaviour & Research, 143, 172– M. 2011. Pembelajaran Kewirausahaan Dan Minat Wirausaha Lulusan SMK. Jurnal Ekplanasi. Volume 6 . Nomor 2 . Edisi September 2011Wibowo, A. 2011. Pendidikan Kewirausahaan Konsep dan Strategis, , 2011. Yogyakarta Pustaka Pelajar. EQUILIBRIUM, Volume 8, Nomor 2, 2020Arinal Rahmati, Husnurrosyidah, dan Muhammad Dian Ruhamak398 ... Menyikapi kondisi itu, pengintegrasian dayah dengan pelatihan wirausaha merupakan keputusan yang tepat karena keberhasilan menggabungkan antara pendidikan agama dan kegiatan wirausaha dapat memberikan keuntungan bagi santri dayah itu sendiri. Rahmati et al., 2020 menyampaikan bahwa menurut beberapa kajian terdapat hubungan antara pendidikan agama dengan pelaku aktivitas kewirausahaan dan agama pada satu sisi dapat mempengaruhi kualitas kegiatan wirausaha yang berlangsung. Senada dengan itu, Prayitno 2016 menyampaikan bahwa secara historis dayah telah berhasil menanamkan dan membentuk kepribadian yang kuat bagi santri dari aspek jasmani, mental dan spiritual namun. ...LukmanM NazaruddinSaifuddin YunusThis study aims to describe an entrepreneurial strategy based on character education for students in Dayah Ummul Ayman, Kec. Samalanga, Kab. Bireuen. This study used descriptive qualitative methods. Informants in this study were selected through purposive techniques, and data were collected through interviews, observation, and literature studies. The results showed that to give birth to future Muslim businesspeople, Waled Nu, as the entrepreneurship coach of Dayah Ummul Ayman, developed three strategies. First, integrating the Dayah into an entrepreneurial center by facilitating students with various facilities and infrastructure to support entrepreneurial programs. Second, implementing seven procedures in entrepreneurial activities, and Third, inculcating character values included in entrepreneurial activities. These three things are used as a "Road Map" by Waled Nu in supporting and producing to the future generation of Muslim businessmen. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pemberdayaan kewirausahaan berbasis pendidikan karakter bagi santri di Dayah Ummul Ayman, Kec. Samalanga, Kab. Bireuen. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Informan dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik purposive, dan data dikumpulkan menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam upaya melahirkan calon pebisnis muslim masa depan, Waled Nu selaku pembina wirausaha Dayah Ummul Ayman membangun tiga strategi yaitu mengintegrasikan dayah menjadi balai wirausaha dengan cara memfasilitasi santri dengan berbagai sarana dan prasarana untuk mendukung program wirausaha. Kedua, mengimplementasikan 7 strategi dalam kegiatan wirausaha, dan Ketiga; penanaman nilai-nilai karakter yang dimasukkan dalam kegiatan kewirausahaan. Tiga hal tersebut dijadikan “Road Map” oleh Waled Nu dalam mencetak dan melahirkan generasi pebisnis muslim masa depan.... The community around the Islamic boarding school is also involved in entrepreneurial activities. Several previous studies have shown that Islamic boarding schools in Indonesia have implemented entrepreneurship education so that students have an entrepreneurial spirit and financial independence Chotimah, 2014;Hasanah, 2018;Muslimin, 2019;Purwanto and Supriadi, 2019;Rahmati et al., 2020. However, the Al Ittifaq Islamic boarding school has become a pilot boarding school in the field of animal husbandry and agriculture for the "one pesantren, one product" program promoted by the West Java Governor, Ridwan Kamil ...Purpose Islamic boarding schools are education institutions that have been developing in Indonesia as places for the Indonesian people to learn and gain knowledge in the perspectives of the Islamic religion and Indonesian nationalism. This study aims to explore the potential of Islamic boarding schools as places to support and to empower the economy and to increase the participation of students in entrepreneurial activities by applying the Humane Entrepreneurship approach. This study identifies the humane entrepreneurship approach by analyzing the humane cycle and the enterprise cycle in the entrepreneurship activities occurring in a single case study of an Islamic boarding school. Design/methodology/approach This article used a qualitative method with a case study approach through deep exploration and observation. In-depth semi-structured interviews were conducted with the key people in one of the Islamic boarding schools in Indonesia using a purposive sampling technique. Miles and Huberman 1984 technique was used for data analysis by grouping similar text segments into codes and categorizing them for further analysis. Findings The findings of this study indicate that the Islamic boarding school has implemented humane entrepreneurship through entrepreneurial-oriented activities as the main aspects of the humane cycle and the enterprise cycle. The implementation of humane entrepreneurship aims to achieve entrepreneurial growth, innovation and independence of the Islamic boarding school, as well as the development of the stakeholder's capabilities, knowledge and commitment. In addition, applying the spiritual approach, which is one of the important components of Islamic boarding schools, has proven to be effective in implementing humane entrepreneurship. Research limitations/implications This study has several limitations. First, this study only focused on one Islamic boarding school in Indonesia. Second, there is still very little research in the field of humane entrepreneurship, so the concept itself is still considered to be relatively new. Therefore, further direction is needed for future research regarding the exploration and identification of any other factors that might influence humane entrepreneurship. Originality/value This study provides new insights on the implementation of humane entrepreneurship in Islamic boarding schools. This research covers the gap where the humane entrepreneurial approach can be applied not only in large organizations, but also in religious educational institutions. The spiritual approach and religious values as the principles of Islamic boarding schools have been proven to be effective in implementing humane entrepreneurship. Husnurrosyidah Husnurrosyidahp> This study aims to determine the condition of the development of virtual use in the marketing of MSME products in the era of the industrial revolution in Kudus, the extent of the realization of e-marketplaces in MSMEs, inhibiting and supporting factors of MSMEs in implementing e-marketplaces in Kudus, and the application of sharia values in practice the use of e-marketplaces by SMEs in Kudus. This research is a field research with a qualitative approach. Data sources used are primary and secondary data. The informants of this research are the officials of the Ministry of Industry and Trade, and the Manpower Office and Small and Medium Enterprises as well as SMEs and consumers. Data collection techniques use interviews and documentation. The results of the study show 1 In the era of digitization, the Kudus District Trade Office created a platform; 2 The inhibiting factors for the implementation of E-Marketplace in Kudus are a Media limitations for online; b Limited Manpower; c Limitations of Internet Connection; d Duration of Delivery; e Limited human resources owned by MSME in Kudus to enter the digital market; f Lack of Coordination among Departments in Kudus Regency; g Competitive Atmosphere of Competitors. Factors supporting the implementation of e-marketplaces at MSMEs in Kudus are a the uniqueness of Kudus MSME products; b Ease of Technology in Kudus; c Government support for MSMEs facing the era of digitalization; 3 SMEs in Kudus have applied the principles of Islamic entrepreneurs, namely the principle of monotheism, justice, the existence of maslahah activities and the principle of taawun.

Inilahnilai Islam sesungguhnya yang ditanamkan mayoritas pondok pesantren di Indonesia. Baca Juga: Entrepreneur, Writer and Editor at Pecihitam.org. Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017. Pelepasan Mahasiswa KKN, Rektor UNUSIA : Kabupaten Bogor Akan Bangga dengan UNUSIA . 29/06/2022.
. 269 430 250 263 484 177 305 386

pondok pesantren entrepreneur di bogor